Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

KA Tawangalun Renggut Nyawa Seorang Perempuan

Penulis : Agus Salam - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

26 - Mar - 2019, 17:00

Placeholder
Orang tua korban histeris saat di kamar mayat RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo (Agus Salam/JatimTIMES)

Sulastri (42) meninggal dunia setelah dihantam kereta api (KA) Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang, Selasa (26/3) sekitar pukul 09.30. Warga Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo tersebut, ditabrak KA diduga karena bunuh diri.

Perempuan yang awalnya mondar-mandir di sekitar rel, tiba-tiba menabrakkan diri ke KA yang melintas di depannya, di Desa Bayeman, Kecamatan Tongas. Akibatnya, tubuh korban hancur menjadi beberapa bagian, sedang KA yang menabraknya sempat berhenti. Tubuh korban kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo.

Suraji warga setempat mengaku, tidak tahu pasti kejadiannya. Namun, dari beberapa informasi yang didapat dari warga, kalau korban sebelum menabrakkan diri ke KA yang melaju cepat, sempat mondar-mandir di sekitar rel. Sementara sepeda motor yang dikendarainya, diparkir di dekat rel. “Sepeda motornya tidak apa-apa,” katanya.

Sumaji dan warga yang lain heran, mengapa perempuan yang awalnya duduk di dekat sepeda motornya, tiba-tiba bangun dan lari kearah utara saat KA sudah dekat. Disebutkan, warga sempat berteriak memberitahu kalau ada KA. Namun, peringatan warga tak digubris. “Sudah diteriaki sama warga, kalau ada sepur. Mungkin korban tidak mendengar,” pungkasnya.

Sementara itu keluarga korban histeris  dan menangis sejadi-jadinya, bahkan ada yang tidak mampu berdiri, saat tiba di kamar mayat. Arfi (39) adik korban sempat menerobos kerumunan warga di depan kamar mayat. Ia hendak melihat jasad kakak perempuannya. Hanya saja, keluarga dan penjaga atau satpam RSUD, tidak mengizinkan.

Arfi tidak menggubris larangan petugas security dan keluarganya, ia beberapa kali memaksa masuk ke kamar mayat yang dijaga 2 satpam tersebut. Arfi melunak, setelah petugas membujuk akan mengizinkan Arfi masuk kalau petugas kamar mayat selesai bekerja. “Ibu, kalau petugas kamar mayat sudah selesai, nanti ibu boleh masuk,” ujar salah satu petugas scurity.

Waqik, orang tua korban mengatakan, anaknya mengakhiri hidupnya seperti itu akibat suaminya. Sebelumnya Sulastri dan suaminya sering terlibat cek-cok alias bertengkar, sehingga korban pulang ke rumah Waqik. Pemicu pertengkaran adalah soal ekonomi. “Ya soal ekonomi. Suaminya tidak kerja. Yang kerja anak saya,” ujarnya.

Menurut Waqik, anaknya bekerja di PT KTI dan pada Senin, masuk pukul 14,00 pulang pukul 22.00. Namun, malam itu, korban tidak pulang dan berpamitan mau menghadiri undangan (Buwuh) ke rumah temannya. Namun, yang bersangkutan tidak menjelaskan alamat yang dituju. “Memberitahu ke kami kalau enggak pulang. Sepulang kerja, katanya langsung buwuh. Enggak tahunya anak saya sudah meninggal,” tandasnya.

Waqik yang ke kamar mayat bersama cucu dan keluarga yang lain menyebut, menantunya sering meminta uang ke Sulastri. Alasannya, untuk membayar hutang sebesar Rp 20 juta, namun menantunya tersebut tidak menjelaskan ke istrinya hutang ke siapa dan mengapa hutang sebanyak itu. Saking muntabnya, ia akan memukul menantunya, kalau menjenguk anaknya ke kamar mayat. “Awas kalau ke sini, saya pukul. Dia penyebab anak saya meninggal,” pungkasnya sambil sesenggukan.

Di tempat yang sama, Kapten Muhammad Halil, Danton (Kepala Peleton Polisi Khusu Kereta Api (Polsuska) Daop (Daerah Operasi 9 Jember mengatakan, hasil informasi yang didapat di sekitar kejadian, kalau korban sebelum ditabrak KA sudah di lokasi. Begitu KA dekat, Sulastri berdiri di tengah rel. “Informasi yang kami dapat seperti itu,” katanya singkat.

Hal yang sama juga dikatakan IPDA Mugi, Kanit Reskrim Polsek Tongas. Informasi yang didapat dari warga menyebut, sebelum menabrakkan diri ke KA, korban sempat berdiam diri dan duduk di dekat sepeda motornya. Meski begitu, Mugi belum bisa menjelaskan, apakah korban bunuh diri atau tidak. "Soal korban bunuh diri atau tidak, masih kita selidiki,” terangnya singkat.


Topik

Peristiwa proboliggo berita-probolinggo KA-Tawangalun Renggut-Nyawa-Seorang-Perempuan RSUD-dr-Mohamad-Saleh Kota-Probolinggo dihantam-kereta-api-KA-Tawangalun Renggut-Nyawa-Seorang-Perempuan RSUD-dr-Mohamad-Saleh Kota-Probolinggo dihantam-kereta-api-



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Agus Salam

Editor

Sri Kurnia Mahiruni