Dalam rangka memperbaiki lingkungan yang kotor dari sampah organik dan kotoran hewan ternak, Karang Taruna Desa Pekalangan mengadakan praktik pembuatan pupuk bokasi.
Kegiatan ini dilakukan karena inisiatif pemuda Dusun Berabi yang melihat kotoran sapi sangat melimpah dan ada di setiap pojok pekarangan, pinggir jalan dan bahkan di pinggir-pinggir sungai yang keseharian masih digunakan oleh warga sekitar.
Gayung bersambut, inisiatif ini direspon positif oleh segenap pihak, baik dari Dinas Pertanian Bondowoso, yakni Suryadi (Inseminasi Buatan) Pekalangan, Firman Zuhdi Duta Genre Bondowoso, dan anak- anak Mahasiwa Univeraitas Jember yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pekalangan.
Pembuatan Bokasi ini dilaksanakan pada hari Senin 11 Februari 2019 di Dusun Berabi RT 22 RW 04. Kegiatan yang diawali dengan sosialisasi dan praktik pembuatan bokasi ini berjalan dengan lancar. Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Faik selaku Ketua Karang Taruna Pekalangan, kegiatan ini dilakukan agar lingkungan yang selama ini kumuh dan penuh dengan kotoran sapi, bahkan mencemari sungai warga dapat dibersihkan dengan jalan dijadikan bokasi.
Selain itu kegiatan ini produknya dapat dimanfaatkan oleh warga Dusun Berabi untuk memupuk dawah mereka ataupun di halaman masing-masing dengan menanam sayur organik ataupun Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
"Kegiatan ini sebagai solusi dari kami pemuda Karang Taruna lingkungan bersih, selain itu juga bermanfaat. Bahkan ini dapat dijadikan sebagai ajang profit bagi teman-teman anggota maupun warga ketika bokasi ini dijadikan pupuk untuk sayur di halaman rumah maupun sawah," paparnya.
"Kami juga membutuhkan pendampingan dari pihak desa, Dinas Pertanian dan lain-lain secara berkesinambungan kedepan agar kegiatan ini benar-benar berhasil," imbuhnya.
Selain itu dari pihak Dinas Pertanian juga menyosialisasikan cara pembuatan, manfaat dan unsur- unsur kandungan dari bokasi.
Dwi Mulyono menambahkan di dalam pupuk kandang sudah ada unsur Netrogen (N), Kalium, ada d jerami, kedebog pisang , dedak dan juga EM4 sebagai komposernya.
Bokasi adalah salah satu solusi dalam memperbaiki produktivitas pertanian, karena sebenarnya bahan organik yang hari ada di sawah masyarakat Bondowoso masih sekitar 2%, padahal kebutuhannya sekitar 5 %.
"Maka dibutuhkan bahan organik seperti bokasi maupun bahan organik biasa yaitu kotoran sapi sangat dibutuhkan. Kegiatan karang taruna ini sangat bagus untuk petani dan juga lingkungan," tandasnya.