Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Belum Lama di Malang, Driver Ojol Asal Jogja Kena Tipu Modus Sewa Akun

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

27 - Jan - 2019, 09:34

Placeholder
Ilustrasi penipuan (istimewa)

Fachrudin Abdul Rozak (23), warga asli Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, yang belum lama ini tinggal di Malang, tepatnya di kawasan Pakisaji, menjadi korban penipuan bermodus sewa akun ojek online Gocar.

Korban yang sejatinya juga seorang driver ojek online di Yogjakarta ini berniat ingin kembali beroperasi sebagai ojek online di Kota Malang. Namun karena akun ojek online miliknya tak bisa digunakan di Malang, akhirnya korban berinisiatif untuk mencari akun ojek online yang disewakan.

Lantas ia memposting di media sosial bahwa membutuhkan akun ojek online yang akan disewa. Tak lama kemudian, ada seseorang bernama Andi M. Riyadh yang mengirimkan pesan yang menawarkan akun ojek online.

Korban dan pelaku lantas sepakat untuk bertemu melakukan transaksi (17/1/2019). Namun saat akan bertemu, tiba-tiba pelaku beralasan sedang di Surabaya sehingga pelaku meminta korban untuk mentransfer uang sewa akun sesuai kesepakatan sewa.

" Pelaku bilangnya nanti ketemu sama adiknya, karena dia masih di Surabaya. Terus dia bilang agar efisien waktu kemudian dia minta transfer. Waktu itu saya juga pas ingin cepat pulang juga karena ada acara sama istri, akhirnya ya mentransfer," ungkapnya kepada MalabgTIMES (26/1/2019).

Namun setelah transfer, akun yang dijanjikan pelaku tetap belum bisa diakses oleh korban. Kode verifikasi yang diberikan oleh pelaku selalu salah ketika dimasukan. Saat itu pelaku kemudian beralasan bahwa SIM card-nya masih tertinggal di rumahnya.

"Kan kalau Gocar harus masukan nomor telepon dan verifikasi. Tapi nomor yang dia kirim salah nggak terdeteksi. Tapi alasan masih ketinggalan di rumahnya di Jalan Binor. Tapi kemudian nomor saya malah diblokir. Setelah itu, saya langsung coba ke bank untuk melakukan pemblokiran. Namun karena prosedurnya harus kepolisian dulu, akhirnya saya nggak jadi. Karena kalau ke kepolisian dulu, keburu tutup banknya," ucapnya.

Korban kemudian sore hari menuju sebuah alamat sesuai identitas yang diberikan pelaku sebelumnya atas nama Ekki di Jalan Binor, Blimbing, Kota Malang. Setelah mencari, akhirnya korban bertemu dengan alamat tersebut. 

Di sana korban ditemui orang tua Ekki. Sedangkan Ekki tidak berada di tempat.

"Kemudian saya ceritakan kronologinya. Terus orang tuanya bilang sama saya kalau  ini sudah pernah yang ketiga. Soalnya, dari kemarin ada orang Pakis yang kena tipu. Modusnya sama, yakni minta ditransfer. Alasan di Surabaya. Singkat cerita dikasih tahu kalau anaknya ini nggak tahu apa-apa," bebernya sambil menambahkan bahwa dari penuturan orang tuanya, identitas Ekki bisa ada di Andi karena dia dulu pernah nyewa akun anaknya.

"Nyewa sebulan. Karena banyak disalahgunakan Andi, sama Ekki diambil lagi. Terus pelaku mengeluarkan berbagai macam alasan agar akunnya tidak diambil. Disuruh kembalikan, dia tidak kembalikan. Sebab, akun kalau tidak di-logout dari hp driver, tidak bisa kembali, akhirnya Ekki dan ibunya ini melapor ke polisi dan termasuk datang ke Gojek untuk meminta putus mitra," paparnya.

Setelah itu, karena akun milik Ekki sudah diputus, selanjutnya hal itu membuat Andi melakukan penipuan dengan memanfaatkan identitas Ekki yang masih ia miliki. "Dia modus nipu-nipu orang. Seperti saya, jika ada yang membutuhkan akun, dia selalu nawari orang. Tapi nawarinya selalu inbox dengan nomor yang berbeda. Saya tahur33$2 nomor aslinya dari ibu Ekki," ungkapnyaa

Singkat cerita, kemudian korban tau rumah Andi di Jalan Ciliwung. Korban lantas menuju rumah korban dan ditemui oleh keluarganya. Disana pihak keluarga berjanji untuk segera melakukan penyelesaian dengan dimediasi oleh pihak RT. Namun Samapi saat ini, kenyataannya pelaku Tidak pernah ada itikad baik untuk penyelesaian masalah.

"Saya juga dapat informasi bahwa Andi yang rumah aslinya  d Santrean Gang 1 ini ternyata juga mempunyai permasalahan lain, ada masalah penggelapan Laptop dan Masalah take over mobil. Andi yang sebelumnya blokir saya, tiba-tiba menelfon saya dan seolah-olah nggak tau. Tapi kemudian saya ajak ketemuan di Jalan Binor.

Dia langsung jawab nggak ada urusan sama orang itu. Terus saya kirimi screenshoot tetangganya yang nipu-nipu, dia nggak berani jawab. Mbaknya yang menghubungi saya juga sama ternyata juga kasus dan nomor saya juga diblokir lagi," bebernya

Setelah itu,  pada 20 Januari 2019, korban lantas melapor ke polisi. Di sana terungkap jika laporan terhadap Andi tak hanya satu, namun ada beberapa laporan kasus. Namun sampai saat ini masih belum ada perkembangan dari pihak kepolisan.

"Saya berharap ada follow up, agar segera selesai, pelaku tidak mencari korban lagi.  Ada beberapa korban. Total kerugian modus sewa akun sebesar Rp 2,6 juta. Sementara untuk yang kasus lain seperti penggelapan laptop sekitar Rp 9 juta," pungkasnya.


Topik

Hukum dan Kriminalitas kasus-penipuan Driver-Ojol-Asal-Jogja modus-sewa-akun kriminal-malang penipuan-malang polres-malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy