Menjelang Pilpres 2019, peta politik terus bergerak. Yang menarik, berdasarkan survei Sindikasi Survei Indonesia (SSI) menunjukkan pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Kediri cenderung memilih Jokowi.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang sejauh ini dianggap lebih dekat dengan koalisi oposisi, justru mayoritas pemilihnya lebih tertarik dengan capres Joko Widodo (Jokowi).
Survei tersebut menyebutkan hampir 44 persen pemilih PAN memilih pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin, dan hanya 9 persen memilih Prabowo - Sandiaga Uno dan beberapa persen masih belum menentukan pilihan.
"Dari hasil survei, masyarakat Kota Kediri mayoritas sekitar 70 persen memilih Jokowi - Ma'ruf Amin dan hanya angka di bawah 10 persen untuk pasangan Prabowo - Sandiaga Uno dan beberapa persen masih belum menentukan pilihan," kata Joni Elgran Direktur SSI saat memberikan keterangan usai menggelar press rilis hasil Survei di Ewok Kafe, Kamis (3/1/19) malam.
Joni mengatakan, ini pekerjaan berat buat lawan- lawan politik Jokowi, harus bekerja lebih ekstra dan ini menjadikan PR buat mereka untuk bisa mendominasi seperti tahun 2014 lalu.
"Kita tahu, untuk tahun 2019 masyarakat Kota Kediri masih rasional artinya money politic tidak terlalu berpengaruh di sini, dan masyarakat Kota Kediri lebih suka capres yang lebih memaparkan program program mereka," ungkapnya.
Joni menuturkan, rekomendasi bisa kita lihat dari isu yang berkembang selama ini, beberapa daerah mengalihkan dukungannya dari partai- partai oposisi mengalihkan dukungannya ke Jokowi, itu harus dilakukan untuk kelangsungan partai PAN itu sendiri. Dilihat dari survei yang kita lakukan dari target enam kursi ke atas saya rasa sulit untuk bisa mempertahankannya.
"Dan ini tugas penting bagi partai- partai yang lain untuk meraup suara, harus mengalihkan dukungannya kepada Jokowi itu rekomendasi dari kami. Seperti PAN merupakan pengusung dari Prabowo - Sandiaga Uno harus berpikir dua kali dan harus memberikan tindakan konkrit yaitu memilih Jokowi seperti kabupaten lainnya, itu dari hasil survei yang kita dapat," tuturnya.
Survei SSI dilakukan 18 - 23 Desember 2018. Dengan menggunakan metode multistage random sampling sampel survei berjumlah 250 responden, 50 persen laki-laki dan 50 persen wanita dengan margin of error (MoE) 6,2 persen pada tingkat kepercayaan di atas 95 persen.
Sementara itu, menurut Ketua DPD PAN Kota Kediri Abdul Baqi mengatakan, hasil yang dilakukan lembaga survei SSI terkait dengan PAN mengucapkan terima kasih, karena bisa memberikan masukN Bgi PAN untuk bekerja lebih hati-hati lagi.
"Hasil dari rekomendasi dari lembaga survei mungkin kami tidak sesuai untuk melakukan rekomendasi itu. Untuk kepala daerah yang diusung PAN tidak diperkenankan menjadi tim kemenangan calon Presiden," katanya saat memberikan keterangan pada awak media di Kantor DPD PAN Kota Kediri, Jumat (4/1/19) siang.
Baqi menambahkan, untuk masyarakat pihaknya tidak pernah menyarankan, tapi untuk pengurus sudah saling mengetahui dan memahami bahwa DPD sampai DPRD bahwa PAN mendukung Prabowo - Sandiaga Uno, tapi untuk menyosialisasikan mereka tidak masuk tim kemenangan Prabowo - Sandiaga Uno.
"DPD PAN Kota Kediri menyatakan bahwa tidak menjadi tim sukses kemenangan Presiden, kami hnya fokus pencaleg kan saja. Sedangkan untuk pencalegkan kami sudah mempunyai strategi langkah-langkah untuk target kami, yang kemarin mendapatkan enam kursi untuk akan datang, target kami menjadi sembilan kursi," tandasnya.