Deklarasi Menolak penggunaan tabung gas LPG Subsidi ke Non-subsidi yang dilakukan Polres Probolinggo Kota adalah pengalaman pribadi Kapolresta AKBP Alfian.
Hanya saja, kapolresta tidak menjelaskan, kapan pengalaman pribadi yang melahirkan ide mengurangi beban pemerintah tersebut, berlangsung.
Usai pelaksanaan deklarasi AKBP Alfian mengungkap pengalaman pribadinya.
Kala itu, dirinya hendak mandi pagi di rumah dinasnya.
Tiba-tiba kapolres yang setiap pagi terbiasa mandi dengan air hangat (Hiter), merasakan air di kamar mandinya dingin.
Setelah ditanya, penyebabnya, alat penghangat air habis.
Alfian berterus terang, mengira pemanas air kamar mandinya menggunakan listrik.
Ternyata, menggunakan gas elpiji 3 kiloan atau subsidi. Alfian kemudian menanyakan ke petugas rumah tangga, mengapa menggunakan gas subsidi.
Setelah tahu tempat tabung gas cukup luas dan lebar, ia meminta tabung gasnya diganti non subsidi.
“Masak kapolres pakai gas subsidi. Itu kan untuk saudara kita yang masih belum beruntung,” tandasnya.
Peristiwa terebut menggugah hatinya untuk mengajak anggotanya beralih ke gas subsidi.
Tujuannya, untuk mengurangi beban pemerintah mensubsidi gas LPG. Apalagi, gaji atau pendapatan anggotanya cukup mampu untuk membeli gas tanpa subsidi dari pemerintah.
“Kita malu dong disubsidi pemerintah. Sudah saatnya subsidi itu untuk saudara kita yang ekonominya menengah ke bawah,” tambahnya.
AKBP Alfian berharap, apa yang dilakukan diikuti oleh anggotanya, bahkan betapa ringannya beban pemerintah jika diikuti oleh lembaga, institusi serta warga yang lain.
Utamanya warga yanag sudah berkecukupan yang tidak pantas memasak menggunakan bahan bakar subsidi.
“Kami yakin, kami yang pertama. Mudah-mudahan diikuti oleh yang lain,” pungkasnya.