Era digitalisasi dinilai Wali Kota Malang Sutiaji sebagai sebuah kemajuan sekaligus akan berdampak negatif bagi para generasi penerus jika tidak disikapi dengan benar. Terutama terkait penyebaran informasi yang semakin terbuka dan mudah didapat. Karena tak dapat dipungkiri, informasi hoax saat ini masih terus bergentayangan. Sehingga masyarakat dituntut bijak dan tidak mudah dibodohi dengan informasi yang tersebar.
Saat ditemui MalangTIMES di rumah dinasnya Jl. Ijen 2 Kota Malang, Kamis (1/11/2018) malam, pria berkacanata itu menyampaikan, media digital memiliki peranan penting untuk memberi informasi yang benar, akurat, dan dapat dipercaya. Selain itu, pemerintah juga sudah harus membiasakan diri dengan era keterbukaan melalui media sosial. Baik saat akan berkomunikasi dengan masyarakat maupun menjawab segala keluhan yang disampaikan.
"Semua elemen harus bersama-sama membangun Malang, dan masyarakat harus cerdas menerima informasi dalam sebuah pemberitaan," jelasnya.
Lebih jauh Sutiaji menerangkan, saat ini Pemerintah Kota Malang juga tengah konsentrasi membangun dengan memanfaatkan keterbukaan informasi melalui media sosial. Masing-masing organisasi pemerintah daerah (OPD) sudah diinstruksikan untuk aktif memberi layanan melalui media sosial.
Hal itu pun diharapkan mampu memberi banyak informasi terkait layanan yang diberikan. Selain itu juga dapat menekan penyebaran informasi tak benar di lingkungan masyarakat. Sehingga, komunikasi pun terjalin dengan baik antara pemerintahan dan masyarakat saat akan memberi layanan publik.
"Masing-masing OPD itu setidaknya memiliki empat akun yaitu Facebook, Twitter, Instagram, dan menghidupkan website terkait laporan kerjanya agar diunggah dan bisa dilihat masyarakat," urainya lagi.
Dia juga menyampaikan jika belum lama ini Kota Malang mendapat penghargaan berkaitan dengan layanan publik. Salah satunya aplikasi Sambat yang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Sehingga itu juga menjadi amunisi tersendiri untuk menyuntikkan semangat kepada seluruh OPD untuk lebih aktif memberi layanan secara offline maupun online.
"Dan konten yang sudah terbangun akan lebih kami manfaatkan lagi," pungkasnya.