Kasus Pencabulan anak di bawah umur, Roni (41) atau biasa dipanggil Kabul lelaki warga dusun Pasir desa Junjung Sumbergempol Tulungagung seakan membuka kotak pandora atas keberadaan komunitas penyuka sesama jenis di kota marmer.
Bahkan ada group Facebook dengan nama Gay Tulungagung. Kediri. Blitar Gym yang jumlah anggotanya mencapai ribuan dan satu halaman atau fan pages Gay Tulungagung yang juga punya aktivitas hampir sama.
"Lagi pengen d goynk Yg lagi sendiri an d rmh sinio tk pijitin Mumpung lg sepi d rmh silah kn Inbox," salah satu bunyi postingan yang mencari pasangan sesama gay atau homo.
Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar saat ditanya wartawan, menduga keberadaan group di media sosial berkaitan dengan pelaku pencabulan sejenis yang baru saja berhasil diungkap polisi.
Kapolres memerintahkan anggotanya melakukan penyelidikan terkait kedua akun yang terang-terangan mencantumkan nama Gay Tulungagung ini.
"Kita segera bertindak karena ini sudah meresahkan masyarakat," kata Kapolres
Berdasarkan pantauan Tulungagung TIMES Selasa (23/10) siang, anggota group awalnya mencapai 4,3 ribu lebih. Namun setelah kasus Roni Kabul ramai diberitakan, banyak anggota group yang leave (meninggalkan) group sehingga beberapa waktu saja anggota group tinggal 4,1 ribu.
Saat salah satu akun admin berusaha dikonfirmasi melalui chat massanger, tidak ada respon jawaban yang diberikan.