Belum ada kepastian atas kepulangan jenazah atlet paralayang asal Kota Batu Ardi Kurniawan yang menjadi korban meninggal dalam bencana gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta keluarga mengikhlaskan jenazah Ardi dimakamkan di Palu.
Dalam jumpa pers yang dilakukan Kantor Kemenpora, Jakarta, Imam Nahrawi mengungkapkan bahwa ada kemungkinan jenazah akan dimakamkan di Palu. "Keluarga korban yang berasal dari Batu, orang tua Ardi Kurniawan menginginkan jenazah dibawa pulang ke Malang. Namun kita tahu susahnya mencari peti mati, susahnya evakuasi, apalagi pergeseran jenazah keluar Palu," ujar menpora seperti dikutip MalangTIMES dari medcom.id.
Imam juga meminta kepada keluarga mengizinkan untuk jenazah tidak dipulangkan ke kampung halaman. "Maka tentu kita berharap mohon kepada keluarga untuk mengikhlaskan tetap mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan untuk dimakamkan dalam satu tempat di Palu. Kami mohon kepada keluarganya untuk mengikhlaskan," sambungnya.
Ardi merupakan satu dari dua atlet pelatnas paralayang Indonesia yang ditemukan meninggal tertimpa reruntuhan Hotel Roa-Roa di Palu. Mempora mengatakan akan memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk perhatian pemerintah karena masih dalam tanggungan negara. "Tentu pemerintah dan bersama pengurus paralayang berusaha memenuhi hak-hak para atlet, sekaligus kita akan memberikan santunan kepada keluarga nanti," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Sasmito mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima kepastian apakah jenazah Ardi akan tiba hari ini (3/10/2018) atau besok. "Belum (ada kepastian). Doakan saja lancar bisa sampai hari ini," ujarnya melalui pesan tertulis. Meski demikian, Pemkot Batu terus melakukan koordinasi dengan ketua paralayang Sulteng. "Untuk pemulangan masih proses," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ardi menjadi satu dari tujuh pilot paralayang kompetisi Palu Nomoni 2018 yang sempat hilang kontak. Jenazah Ardi ditemukan di bawah puing Hotel Roa-Roa yang roboh terdampak gempa berkekuatan 7,4 SR disertai tsunami pada pekan lalu. (*)