Dua pekan lebih menjelang Idul Adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang telah menyampaikan berbagai persiapannya. Terutama dalam melakukan pemantauan hewan kurban yang ada di Kabupaten Malang maupun yang akan masuk ke wilayahnya.
Bahkan, Kepala DPKH Kabupaten Malang Nurcahyo secara tegas menyampaikan bahwa untuk penyakit anthrax yang kerap menyerang sapi dipastikan tahun ini aman. “Untuk anthrax, aman tahun ini. Kami kerap melakukan pengobatan di berbagai sentra peternak sapi. Jadi, tidak hanya akan memasuki Idul Adha saja pemeriksaan kesehatan ternak kami lakukan,” kata Nurcahyo kepada MalangTIMES, Senin (6/8/2018).
Apalagi, lanjut Nurcahyo, sapi Kabupaten Malang selama ini terkenal memiliki kualitas yang bagus. Tidak berpenyakit dan telah diakui keunggulannya di berbagai daerah, baik dalam dan luar kota. Sehingga, dengan kondisi tersebut, masyarakat yang akan berkurban di hari Idul Adha nanti dan akan membeli sapi tidak perlu khawatir.
“Pun bagi sapi yang akan masuk ke wilayah kami walaupun terbilang kecil jumlahnya karena kami adalah sentra sapi. Petugas kami akan melakukan pengecekan kesehatannya nanti,” ujar mantan kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang ini.
Seperti diketahui, Kabupaten Malang memiliki sentra sapi potong di berbagai wilayah. Antara lain di Singosari, Lawang, Pakis, Tumpang, Poncokusumo, Wajak, dan Dampit. Sehingga masyarakat yang butuh sapi untuk kurban tidak perlu mencari sapi di luar daerah. “Semua peternak sapi potong tersebut rutin melakukan pengecekan kesehatan dan kami pantau juga,” ujar Nurcahyo.
Disinggung potensi masih adanya penyakit hewan kurban lainnya, seperti cacing pita atau lainnya, DPKH Kabupaten Malang telah menjadwalkan pemantauan. Satu minggu sebelum kurban, 10 petugas inti serta 74 petugas lapangan akan bergerilya ke berbagai pusat penjualan hewan kurban. Di hari H serta dua hari setelahnya juga, petugas DPKH Kabupaten Malang akan terus memantaunya.
Jadi, tegas Nurcahyo, pihaknya akan memastikan secara mutlak kesehatan berbagai hewan yang akan dikurbankan nantinya. Terutama yang akan diperjualbelikan di dalam wilayah Kabupaten Malang. Sedangkan untuk hewan kurban sapi yang dikirim ke luar provinsi, seperti Kalimantan dan Sulawesi, pihaknya juga akan memastikan kesehatannya.
“Tapi yang dikirim ke wilayah sekitar, misal Batu, pengecekan dan pemantauannya sudah jadi satu dengan yang kami lakukan secara rutin. Intinya anthrax yang sering mengkhawatirkan masyarakat, kami pastikan aman tahun ini,” pungkas Nurcahyo. (*)