Komunitas Wild Waters Indonesia (WWI) adakan tabur benih ikan tawes di saluran Ludoyo-Tulungagung (Lodagung).
Acara yang dikemas apik, itu di inisiasi oleh para pemancing mania dan masyarakat Rejotangan adakan halal bihalal dan silaturahmi dengan hiburan Barong.
"Kita disini semua relawan, komunitas yang masih peduli pada lingkungan terutama makhluk seperti ikan yang berada di air tawar ini," kata Alimi relawan WWI region Tulungagung.
Acara yang digelar bersama region Blitar, Malang, Kediri dan kota lain ini menaburkan tak kurang dari 16.000 ekor native fish (ikan jenis lokal).
"Kita ambil tema save ikan lokal, bentuk kecintaan kita pada kehidupan yang bisa jadi makin hari makin punah," tambahnya.
Selain tabur ikan, para relawan juga mengkampanyekan Stop setrum, racun, bom ikan dan nyampah.
"Selain tebar benih kita juga bersihkan plengsengan sungai Lodagung agar bersih," lanjutnya.
WWI menurut Alimi juga mengecam masuknya jenis ikan dari luar negeri ke perairan tawar di Indonesia.
"Ada aturannya, jadi sebenarnya memasukkan ikan jenis non lokal dari luar negeri itu dilarang," katanya sambil menunjukkan larangan yang dimaksud berupa peraturan menteri kelautan dan perikanan nomer 41 / Permen-KP/2014.
Setelah menebar benih dan rangkaian halal bihalal, masyarakat disuguhi dengan acara kesenian jaranan dengan tari beberapa barongan yang disiapkan panitia.