Masih ingatkah Anda dengan sajian kuliner kue cucur? Makanan satu ini terbuat dari tepung beras dan gula aren. Bentuknya tebal menggembung seperti gunung dan tipis pada bagian pinggir.
Dari catatan historis, kue cucur bukan hanya ada di bumi pertiwi. Di luar Indonesia, makanan ini sajian wajib saat festival. Di Thailand, kue cucur dihidangkan pula di acara pernikahan. Di sana masyarakat menyebut kue cucur dengan khanom fak bua atau khanom jujun.
Di Malang, kue cucur berubah menjadi makanan kekinian. Di atas kue ditaburi aneka topping. Cucur zaman now ini adalah ide mahasiswi bernama Jessica Putri. Dia membuat kue cucur dengan topping mulai milk cheese, greentea, nutella, dan cheese almond. Empat rasa ini ditambah dengan original kue cucur ala Jessica.
"Aku buat awal tahun ini. Untuk resepnya sebagaimana kue cucur, tapi ada resep rahasia yang nggak bisa aku kasih tahu. Kalau pemilihan topping-nya dikasih apa aja itu dari aku sendiri sih emang," jelas mahasiswi Universitas Brawijaya itu kepada MalangTIMES, Jum'at (29/6/2018).
Jessica mengaku usahanya ini dilatarbelakangi keprihatinan dia melihat jajanan pasar tradisional. "Zaman sekarang susah mencari kuliner tradisional yang masih bertahan. Makanya, aku buat cucur dengan topping-topping yang sesuai sama keinginan anak muda zaman now," harap dia.
Dalam satu hari, ia mengaku dapat menjual hingga 50 boks kue cucur. Satu kotak berisi sekitar 10 cucur. Setahun berjalan, usaha kuliner dengan nama Cucur Malang.Id itu melayani pemesanan hanya di areal Kota Malang saja. "Karena aku pakai bahan tanpa pengawet aku belum berani jual di luar kota," ungkapnya.
Dapur cucur kekinian itu ada di kawasan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Jessica mengatakan ia baru berani buka secara online di akun Instagram @cucurmalang.id dengan layanan delivery. Kuliner online satu ini diantar dengan Go-send dan Grab Express.
"Untuk konsumen sendiri banyakan dari kalangan mahasiswa. Tapi keluarga juga banyak karena harga kami mulai Rp 22.000 aja untuk satu boksnya," tukas Jessica. (*)