Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Kampung Biru Arema Banyak Siratkan Pesan Moral untuk Suporter

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

07 - Feb - 2018, 20:42

Placeholder
Hamidah (kiri) saat berfoto dengan Didik di Kampung Biru Arema (Foto: Hendra Saputra/ MalangTIMES)

 Sedikit mengulas gambar yang ada di Kampung Biru Arema nampaknya mewakili identitas warga Kota Malang. Walaupun beberapa tembok rumah belum memiliki gambar, namun secara garis besar akan memiliki makna tersendiri di setiap gambarnya.

Saat MalangTIMES keliling Kampung Biru Arema, ada satu gambar yang menarik perhatian. Yakni gambar Singa dan Buaya sedang berangkulan dan di bawahnya tertulis "Damai itu Indah". Arti dalam gambar itupun tersirat bahwa Singa adalah lambang tim Arema dan Buaya merupakan lambang dari tim Persebaya Surabaya.

Seperti diketahui kedua kelompok suporter dari tim Arema dan Persebaya tidak pernah akur sejak dahulu, mereka saling mengolok-olok ketika di dalam stadion maupun di luar stadion. Bahkan di media sosial, banyak perang mulut terjadi untuk mempertahankan tim yang ia banggakan.

Tak hanya itu, di sebelah gambar Singa dan Buaya sedang berangkulan tersebut, terdapat gambar macan berwarna orange dan macan berwarna biru dengan membawa syal bertulisan "Saatnya Kita Bersatu".

Macan orange identik dengan klub Persija Jakarta yang mempunyai julukan Macan Kemayoran. Sedangkan macan biru sangat kental dengan julukan Persib, yakni Maung Bandung.

Suporter kedua tim tersebut sejak dahulu juga tidak pernah akur, sama seperti Aremania dengan Bonek Mania. Padahal di wilayah Jawa Barat, baik The Jack (suporter Persija) maupun Viking (suporter Persib) tersebar di kota lain.

Perseteruan The Jack dan Viking menimbulkan beberapa nyawa juga melayang. Sangat merugikan dan mencoreng nama baik sepak bola Indonesia di mata dunia.

Saat melakukan tour ke kota lain untuk mendukung timnya berlaga, tak jarang kedua kelompok suporter ini saling serang. Dan mengakibatkan beberapa nyawa melayang.

Hal ini sebetulnya sangat disayangkan oleh beberapa orang, karena ia melihat suporter era sekarang sangat berbeda dengan dulu. Kini suporter sudah saatnya beradu kreativitas di atas tribun, walaupun terjadi chaos tetap saja diluar lapangan menjadi satu kebangsaan, apalagi suatu saat akan dipertemukan ketika mendukung Timnas Indonesia.

Pemilik rumah yang ada gambar tersebut mengatakan bahwa ini pesan moral yang ingin disampaikan kepada seluruh suporter di Indonesia. Namun ia hanya mencontohkan dua kelompok suporter yang besar dan kebetulan ada di Kota Malang.

"Sebenarnya sudah capek mendengar perseteruan suporter ini. Karena mau sampai kapan seperti itu? Setiap tour pasti ada korban karena diserang, dan selanjutnya juga bergantian. Makanya saya dengan adik saya mempunyai ide untuk menggambar rumah saya dengan Singa dan Buaya berangkulan," papar Hamidah kepada MalangTIMES.

Di lain tempat, salah satu Aremania yang pernah terlibat tawuran dengan Bonek Mania, Yanuar atau lebih suka disapa Wawang mengatakan bahwa ia belum melihat gambar yang ada di Kampung Biru Arema. Namun, ketika mendapat penjelasan dari MalangTIMES, ia juga senang karena sudah bosan ketika tour harus melewati hadangan dari suporter lain.

"Bukannya kami takut, Aremania tidak takut apa-apa sam, tapi kami ini sudah capek saat tour itu tidak bisa tidur nyenyak. Dan mau sampai kapan suporter di Indonesia ini hilang nyawanya di tangan orang Indonesia sendiri," ungkap Wawang.

Sementara itu sang pelukis, Rizal Nugroho (30) mengatakan bahwa semua yang digambarnya tersebut adalah request dari pemilik rumah. "Saya hanya memvisualkan. Untuk gambarnya seperti apa, saya hanya menerima usulan dari warga," katanya.

Lebih lanjut, Nugro (sapaan akrab Rizal Nugroho) cukup kesulitan saat membuat gambar karena cuaca yang tidak menentu dan contoh yang akan digambar tidak memiliki resolusi besar.

"Cuaca sekarang kan sering hujan mas, jadi saya kesulitan untuk menggambar. Kalau masalah lain mungkin cuma dicontoh gambarnya ya, karena resolusi yang kurang besar. Jadi saya sulit untuk detailnya," terangnya.

Ketika lanjut berkeliling, MalangTIMES juga disuguhi gambar salah satu pendiri Arema, yakni Alm. Lucky Acub Zaenal yang di belakangnya terdapat Singa menghadap berlawanan.

Salah satu warga, Didik menjelaskan bahwa gambar ini adalah bentuk apresiasi Aremania untuk salah satu pendiri Arema. Karena berkat perjuangannya mendirikan tim berjuluk Singo Edan, akhirnya hingga kini bisa menjadi ikon Kota Malang.

"Ini gambar Sam Ikul (Lucky Acub Zaenal), salah satu pendiri Arema. Kami sengaja memberi Singa di belakangnya untuk menegaskan bahwa beliau memang orang yang berjasa bagi Singo Edan," tuturnya.

Dari gambar-gambar yang ada di Kampung Biru Arema tersebut, banyak pesan moral yang disampaikan kepada suporter.

Kalau warga Kota Malang belum melihat silahkan datang ke Jalan Embong Brantas Gang 4 RW 05, Kidul Dalem.


Topik

Wisata Kampung-Biru-Arema Pesan-Moral-untuk-Suporter wisata-malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Sri Kurnia Mahiruni