Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Mengobati Rindu pada Festival Malang Tempo Doeloe (6)

Awalnya Gugup, Abah Anton Ikut Asyik Marut Kelapa di MTD

Penulis : Wahida Rahmania Arifah - Editor : Yunan Helmy

12 - Nov - 2017, 11:04

Placeholder
Walikota Malang HM Anton (dua dari kanan) saat memarut kelapa di Festival Malang Tempo Doeloe 2017 (foto: Hezza Sukmasita/MalangTIMES)

Lima tahun vakum, Festival Malang Tempo Doeloe (MTD) tahun 2017 membawa misi penyelamatan pohon kelapa. Konservasi pohon kelapa di MTD dilakukan lewat festival 'Klapa Jadi Apa' yakni sebuah aktivitas memarut dan memeras kelapa secara bersama-sama. 

Pengagas MTD Dwi Cahyono menjelaskan 'Klapa Jadi Apa' adalah upaya mengembalikan cara memasak kelapa secara tradisional. "Sekarang semua serba instan. Kami ingin mengembalikan budaya tradisional memarut dan memeras kelapa ini kepada generasi muda," jelas Dwi.

Festival Klapa Jadi Apa diikuti tak kurang dari 3.000 masyarakat Malang dari berbagai lapisan. Di antaranya guru dan siswa sekolah menengah atas serta pejabat di tingkat kelurahan. Yang menarik, rupanya Wali Kota Malang HM. Anton pun turut serta memarut kelapa. Apa jadinya bila orang nomor satu di Kota Malang itu memarut kelapa? 

Kemeriahan saat wali kota yang akrab disapa Abah Anton itu mulai memarut kelapa sudah terlihat saat ia memegang alat parut dari bahan kayu. Banyak awak media mulai bersiap mengabadikan gambar. Sang wali kota pun tampak gugup. Meski begitu, perlahan Abah Anton mulai memarut kelapa. 

Selain Abah Anton, memarut kelapa juga diikuti tamu undangan VVIP. Di antara mereka, ada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Bersebelahan dengan mendikbud, Anton mulai memarut kepala. 

Dengan semangat, dia mulai memarut kelapa. Sang istri, Hj Dewi Farida Suryani atau Umi Farida, juga turut serta. Ia bersebelahan dengan politikus dari Partai PDI Perjuangan Sri Untari. 

Dibanding sang istri, Abah Anton tampaknya harus gigit jari lantaran Umi Farida berhasil menjadi yang tercepat saat memarut kepala. Meski begitu, Abah Anton tetap bersemangat melanjutkan parutan kelapa miliknya. 

Sementara itu, ajang Malang Tempo Doeloe (MTD), menurut Anton, merupakan momentum yang tepat untuk warga Malang mengenang kembali sejarah dan perjuangan di masa lalu. "Terima kasih untuk semua pihak yang sudah mendukung acara Malang Tempo Doeloe sehingga akhirnya festival ini terlaksana lagi di tahun ini. Dan saya harap akan ada festival yang sama di tahun-tahun mendatang," ucap Anton. (*)


Topik

Peristiwa Walikota-Malang HM-Anton Festival-Malang-Tempo-Doeloe MTD-tahun-2017 Dwi-Cahyono Klapa-Jadi-Apa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wahida Rahmania Arifah

Editor

Yunan Helmy