Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Upacara Karo Desa Ngadas Jadi Destinasi Wisata Budaya Kabupaten Malang

Penulis : Imam Syafii - Editor : Lazuardi Firdaus

14 - Sep - 2017, 09:18

Placeholder
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara (tengah) dan maestro tari Didik Ninik Thowok (kemeja biru) foto bersama di acara peringatan upacara Karo Desa Ngadas. (foto : Disparbud Kab Malang for MalangTIMES)

Kabupaten Malang memiliki beragam wisata yang khas, mulai pegunungan, pantai, air terjun, hingga budaya. Salah satunya perayaan upacara Karo yang menjadi ciri khas tradisi budaya Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, yang tetap dilestarikan. Selain menjadi tradisi masyarakat sekitar, upacara Karo Suku Tengger itu juga menjadi destinasi wisata budaya Kabupaten Malang.

Suku Tengger sendiri memiliki beragam budaya upacara adat sebagai perwujudan rasa syukur atas berkah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Rabu, (13/9/2017) ini masyarakat menggelar puncak peringatan upacara Karo di dalam pemakaman leluluhur nenek moyangi masyarakat tersebut. 

Upacara Karo merupakan perayaan besar masyarakat Desa Ngadas yang memiliki histori tentang abdi kanjeng nabi yang bernama Setya dan abdi dari Aji Saka yang bernama Setuhu. Keduanya berselisih. Tapi tidak ada yang menang dan sama-sama gugur sehingga upacara ini digelar sebagai peringatan agar menghindari musibah karena salah paham.

Dalam kegiatan ini, berbagai kegiatan kesenian budaya hingga tradisi ritual juga dilakukan seperti doa petren, kauman, tayuban, tumpeng gede, sesanti, sedekah panggonan (tamping), dan berakhir dengan ritual sadranan serta ojung. 

Saat melakukan upacara Karo ini, masyarakat Tengger biasanya memakai pakaian baru dengan diawali upacara ritual di rumah kepala desa setempat. Warga yang membawa aneka makanan ditata sedemikian rupa. Upacara ritual ini dipimpin oleh seorang dukun desa.

Makanan yang sudah mendapatkan doa dan mantera itu kemudian diserahkan kepada kepala desa dan dibagikan kepada masyarakat sekitarnya. Sedangkan sebagian lagi digunakan sebagai sesembahan, lalu berziarah ke makam leluluhur.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara yang juga hadir dalam peringatan upacara Karo mengatakan, upacara itu sudah menjadi khas warga Desa Ngadas yang digelar setiap tahunnya. "Tujuannya yaitu sebagai bentuk rasa syukur dan nikmat yang diberikan kepada Tuhan dan menghormati para leluhurnya," kata dia kepada MalangTIMES, Rabu (13/9/2017).

Made menerangkan, upacara Karo ini memiliki ciri khas atau identik warga yang melakukan upacara di pemakaman para leluhur. "Pastinya Pemkab Malang sangat bangga memiliki tradisi khas budaya yang mampu menjadi destinasi wisata untuk menyedot wisatawan," jelasnya.

Made berpesan untuk melestarikan adat budaya Suku Tengger tersebut dengan mengajak masyarakat untuk menjaga yang mampu memberikan edukasi kepada generasi penerus.


Topik

Peristiwa Upacara-Karo Desa-Ngadas Destinasi-Wisata-Budaya Kabupaten-Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Syafii

Editor

Lazuardi Firdaus