Momentum Sumpah Pemuda di Kota Malang akan diperingati berbeda oleh sekelompok pemuda ini.
Aktivis Relawan Peduli Sejarah yang tergabung dalam Lontar Sansekerta akan menggertak pemuda-pemuda Malang melalui kegiatan peringatan Sumpah Pemuda pada Jum’at (28/10/2016).
Dalam kegiatan tersebut, relawan yang tergabung dalam Lontar sansekerta akan mengangkat tema “Ngeling-ngeling Budaya Ngalaman”.
Acara ini merupakan rangkaian usaha untuk membuka kesadaran pemuda dalam peranan sadar sejarah dan budaya.
Topik Boso Walikan yang sejatinya merupakan identitas Kota Malang diangkat khusus untuk dianalisa melalui berbagai perspektif, mulai dari politik hingga sastra dan budaya.
Pemuda adalah sentral bagi pembangunan yang bersifat futuristik, sehingga acara tersebut akan mengundang beberapa tokoh muda Kota Malang seperti Mbakyu Kota Malang dan Pemuda Pelopor Kota Malang tahun 2016.
Penggagas acara dan pengurus Lontar Sansekerta, Debbi Candra Dianto mengatakan acara seperti ini akan menjadi pemantik bagi kaum muda untuk lebih memahami peranannya dalam kontribusi negara.
Pemuda juga diarahkan agar bisa memahami pula bahwa budaya memiliki nilai historis tinggi, bukan hanya sebagai tren budaya.
“Memang pada satu titik tertentu, pemuda Indonesia memiliki intelegensi yang tinggi sehingga kita sebagai relawan peduli sejarah dan budaya hanya perlu memberikan pemicu untuk mengenalkan budaya lokal Indonesia agar tetap hidup dalam jiwa mudanya,” kata Candra.
Acara yang akan diadakan pada pukul 14:00 WIB sampai 17:00 WIB di Hari Sumpah Pemuda (28/10/2016) ini bertempat di Gazebo Universitas Brawijaya Malang.
Tak hanya melakukan diskusi, pada momentum peringatan Sumpah Pemuda, peserta akan diajak untuk napak tilas tokoh pahlawan Malang, Hamid Rusdi dan beberapa koleganya.
Dalam napak tilas tersebut peserta akan mengunjungi beberapa tempat bernilai historis seperti Taman Makam Pahlawan di Jl.Veteran dan Monumen Hamid Rusdi di Simpang Balapan.
“Kegiatan dalam rangka pembelajaran sejarah memang diperlukan. Harapannya, peserta juga mengetahui siapa Hamid Rusdi sehingga tumbuh nilai nasionalismenya,” paparnya.
Kegiatan yang digelar untuk memperingati Sumpah Pemuda ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kegiatan serupa diharapkan akan bisa berkelanjutan untuk mengupas sejarah-sejarah yang ada di Indonesia.