Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Ini Alasan Bupati Malang Bumikan Saman di Bumi Arema

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

24 - Oct - 2016, 17:26

Placeholder
Bupati Malang Rendra Kresna saat menyampaikan penjelasan tentang tari saman yang akan dibumikan di Bumi Arema (Foto: Nana/ MalangTIMES)

Ketertarikan Bupati Malang, Rendra Kresna terhadap tari saman tidak sekedar karena persoalan mencari ikon wisata baru. Tetapi lebih pada keprihatinan terhadap maraknya budaya asing yang menggempur generasi muda saat ini.

Kesenian tradisional maupun yang bernafaskan religi seperti saman, semakin lama ditinggalkan generasi muda di Kabupaten Malang dan diganti dengan kesenian modern yang jauh dari kultur, agama, dan hidup masyarakat.

"Kalau kesenian-kesenian tradisional, lokal dan bernafas religi hilang dan punah, kita juga ikut berkontribusi dalam hal tersebut. Kita patut dimintai pertanggungjawaban oleh anak cucu kita kelak," tegas Rendra Kresna di Gedung Pemerintah Kabupaten Malang, Kepanjen (24/10/16).

Rendra melanjutkan bahwa dia tidak anti dengan band maupun dangdut karena itu juga bagian dari seni yang hidup. "Tetapi jangan sampai dengan bentuk kesenian lainnya, seni tradisional yang bernafas Islam seperti tari saman hilang dan tidak dikenal generasi sekarang," katanya.

Pemilihan tari Saman oleh Bupati Malang ini didasarkan pada tumbuh kembangnya saman di Desa Sumberkerto yang memiliki karakteristik berbeda dengan saman di Aceh Gayo, walaupun sama dalam bentuk gerak dasarnya.

"Awalnya dari giat bina desa di Sumberkerto, kita disambut dengan tari beskalan yang sudah saya SK-kan sebagai tari selamat datang. Lantas berikutnya tari saman yang membuat saya benar-benar terbawa aura magisnya," kenang Rendra yang akhirnya membuat lomba tari saman untuk diikuti seluruh SKPD Kabupaten Malang.

Rendra juga menyampaikan bahwa saman awalnya dari negara Islam yang erat dengan toriqhot para darwis atau sufi di Timur Tengah.

"Jadi saman ini sebenarnya bukan budaya kita awalnya. Aceh yang duluan menyerap tari saman, terus Jawa, Kalimantan juga. Semua punya ciri dan keunikannya masing-masing," terangnya yang juga menegaskan bahwa wayang dan keroncong pun yang kini menjadi milik budaya Indonesia awalnya berasal dari India dan Spanyol.

"Kita tidak perlu mempermasalahkan kesenian ini itu awalnya dari mana, yang lebih penting bisakah kita menjaga, merawat, melestarikannya untuk anak cucu kita nanti," tanya Rendra Kresna yang mengimbau juga para pemuda untuk ikut serta dalam rangka mensyiarkan Islam melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti tari saman.


Topik

Peristiwa tari-saman generasi-muda



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni