Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Yayasan Penderita Thalassaemia Adukan RS Saiful Anwar ke DPRD Jatim

Penulis : Adi Suprayitno - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

15 - Aug - 2016, 18:58

Placeholder
Fitri (baju putih) di dampingi kakaknya ketika mengadu ke DPRD Jatim (foto; adi s/surabayaTIMES)

Buruknya pelayanan Rumah Sakit (RS) Saiful Anwar Malang,  membuat Yayasan Perhimpunan Orang Tua Penderita Penyakit Thalassaemia Indonesia (Popti) mengadu ke DPRD Jawa Timur.
Salah satu bentuk pelayanan buruk tersebut adalah tidak diberinya ruang khusus dan lambatnya penanganan pasien. Popti membawa salah satu penderita Thalassaemia, Fitri ke dewan. Jika tidak segera ditangani khusus, penyakit turunan dan tidak menular itu bisa membahayakan kondisi penderita.
Ketua Popti Cabang Malang, Ayu Zuima mengatakan, selama ini pelayanan untuk penderita thalassaemia di RS Saiful Anwar masih dicampur dengan masyarakat umum. Untuk itu, Popti meminta kepada pemerintah untuk menyediakan ruang khusus bagi penderita thalassaemia yang akan berobat. Mengingat kondisi penderita lemah akibat darah Haemoglobin (HB) nya menurun.
Selain itu, pelayanan di rumah sakit sangat lambat, padahal kondisi penderita thalassaemia sudah parah. Keluarga pasien sudah mengantri sejak pukul 08.00, namun pihak rumah sakit baru menangani pukul 16.00.

"Padahal penderita thalassaemia kondisinya sudah parah karena darah HB-nya sudah rendah," ungkap Ayu, di Surabaya, Senin (15/8/2016).
Ayu menginginkan pelayanan seperti di RS dr Soetomo, antriannya tidak terlalu panjang. Begitu pasien antri di loket, langsung ditangani oleh tim medis dan dimasukkan ke ruang khusus.
Saat ini penderita thalassaemia di Malang sudah mencapai 350 orang. Sebagian penderita sudah ada yang meninggal akibat lambatnya penanganan medis. Ciri-ciri penderitanya yang paling menonjol yakni wajahnya pucat, dan badannya panas. Pasca kelahiran, tiga bulan gejala yang timbul adalah limpanya membesar.
Sementara Anggota DPRD Jatim, Agus Dono mengatakan, Dinkes Jatim harus memperhatikan penderita penyakit tersebut. RS milik pemerintah harus meniru RS dr Soetomo yang memberikan ruang khusus .
Selain itu, Dinkes harus membuat program untuk intensifkan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga penyakit thalassaemia bisa dicegah sejak dini dan masyarakat dapat mengetahui apa penyakit thalassaemia, dan pencegahannya.

"Masyarakat yang hendak menikah sebaiknya memeriksakan ke dokter dan bisa dicegah, sehingga penyakit tersebut tidak sampai menurun ke anaknya nanti," paparnya.
Dewan akan memperjuangkan agar penyakit ini bisa mendapat perhatian dari pemerintah provinsi, sehingga dapat dianggarkan pada APBD 2017. Dengan begitu, rumah sakit yang belum mempunyai ruang khusus, bisa menyediakan. Mengingat penderita Thalassaemia pastinya juga banyak terjadi di daerah lainnya. (*)


Topik

Peristiwa Yayasan-Penderita-Thalassaemia



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Suprayitno

Editor

Sri Kurnia Mahiruni