Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata Java Coffee Kabupaten Malang

Pernah Jadi Kopi Terbaik di Dunia

Penulis : Aditya Fachril Bayu - Editor : Lazuardi Firdaus

15 - Aug - 2016, 14:05

Placeholder
Salah satu petani kopi di Kabupaten Malang (foto:kopiluwakamstirdam))

Nama Indonesia di dunia perkopian sudah cukup terkenal di mancanegara. Sebab, Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar dan terbaik di dunia. Dari daratan Sumatera hingga Papua, kopi-kopi Nusantara sudah menjadi ikon. Beberapa daerah bahkan sudah menjadi pengekspor rutin kopi ke berbagai Negara di Asia, Eropa, maupun Amerika.

Kopi pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1696 dari jenis kopi Arabika. Kopi ini masuk melalui Batavia (Jakarta) yang dibawa Komandan Pasukan Belanda Adrian Van Ommen dari Malabar – India. Kopi ini kemudian ditanam dan dikembangkan di tempat yang sekarang dikenal dengan Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Sayangnya tanaman ini kemudian mati semua oleh banjir. Maka pada 1699 didatangkan lagi bibit-bibit kopi baru, yang kemudian berkembang di sekitar Jakarta dan Jawa Barat.  antara lain di Priangan, dan akhirnya menyebar ke berbagai bagian di kepulauan Indonesia seperti Sumatera, Bali, Sulawesi, Jawa, dan Timor.

Kopi pun kemudian menjadi komoditas dagang yang sangat diandalkan oleh VOC. Tahun 1706 Kopi Jawa diteliti oleh Belanda di Amsterdam, yang kemudian tahun 1714 hasil penelitian tersebut oleh Belanda diperkenalkan dan ditanam di Jardin des Plantes oleh Raja Louis XIV.

Ekspor kopi Indonesia pertama dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC. Dalam kurun waktu 10 tahun meningkat sampai 60 ton per tahun. Hindia Belanda saat itu menjadikan Indonesia sebagai perkebunan kopi pertama di luar Arab dan Ethiopia. Sehingga saat itu dari tahun 1725–1780 menjadikan VOC memonopoli perdagangan kopi.

Ketika itu, kopi Jawa saat itu sangat tekenal di Eropa. Sehingga orang-orang Eropa menyebutnya dengan Java Coffee. Sampai pertengahan abad ke 19 Java Coffee menjadi kopi terbaik di dunia.

Produksi  kopi  di Jawa mengalami peningkatan yang cukup siginifikan, tahun 1830-1834 produksi kopi Arabika mencapai 26.600 ton. Tiga puluh tahun kemudian meningkat menjadi 79.600 ton, dan puncaknya tahun 1880-1884 mencapai 94.400 ton.

Selama 175 tahun kopi Arabika merupakan satu-satunya jenis kopi komersial yang ditanam di Indonesia. Tapi kemudian perkembangan budidaya kopi Arabika di Indonesia mengalami kemunduran hebat.

Itu terjadi karena serangan penyakit karat daun (hemileia vastatrix), yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1876.  Akibatnya kopi Arabika yang dapat bertahan hidup hanya yang berada pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.  Sisa-sisa tanaman kopi Arabika ini masih dijumpai di  dataran tinggi Malang (Jawa Timur) , Tanah Tinggi Toraja ( Sulawesi Selatan), lereng bagian atas Bukit Barisan ( Sumatera) seperti Mandhailing, Lintong dan Sidikalang di Sumatera Utara dan dataran tinggi Gayo di Nangroe Aceh Darussalam.

Untuk mengatasi serangan hama karat daun kemudian Pemerintah Belanda mendatangkan Kopi Liberika (Coffea Liberica) ke Indonesia pada tahun 1875. Namun ternyata jenis ini pun juga mudah diserang penyakit karat daun dan kurang bisa diterima di pasar karena rasanya yang terlalu asam. Sisa tanaman Liberica saat ini masih dapat dijumpai di daerah Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan.

Usaha selanjutnya dari Pemerintah Belanda adalah dengan mendatangkan kopi jenis Robusta (Coffea Canephora) tahun 1900. Kopi jenis ini tahan penyakit karat daun dan memerlukan syarat tumbuh serta pemeliharaan yang ringan. Produksinya juga tinggi . Maka kopi Robusta menjadi cepat berkembang menggantikan jenis Arabika khususnya di daerah-daerah dengan ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Kopi ini cepat menyebar. Dan salah satu penghasil kopi Robusta terbaik di Indonesia adalah Malang.

Semenjak Pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, perkebunan rakyat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian kecil di Sumatera. Dan perkebunan negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Tomie Herawanto mengatakan, Kabupaten Malang merupakan penghasil kopi terbaik di Jawa dan Nusantara. ”Kabupaten Malang memang menjadi sentra penghasil kopi di Jawa. Di sinilah bisa didapatkan Coffee Java yang sebenarnya,” kata Tomie.


Topik

Wisata Java-Coffee-Kabupaten-Malang Kopi-Terbaik-Di-Indonesia Kopi-Paling-Enak the-best-coffee-in-the-world



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aditya Fachril Bayu

Editor

Lazuardi Firdaus