Kasus sodomi guru ngaji asal Dusun Morasen, Desa/Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, belum berakhir. Apalagi, korban mengaku bukan hanya sekali disodomi oleh guru ngajinya itu.
Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP I Gede Pranata Wiguna mengatakan, berdasarkan keterangan dari salah satu korban, bahwa pelaku menyodomi bukan hanya satu kali, tetapi lebih dari satu kali. Sedangkan tiga korban lainnya, mengaku hanya satu kali disodomi.
”Pelaku ini modusnya mengiming-imingi korban dengan uang dan rokok. Itu pengakuan korban. Selain itu, pelaku mengatakan pada korban, jika perlu uang, perlu rokok, minta saja ke pelaku,” terang Gede.
Dia menjelaskan, sebelum menyodomi santrinya, pelaku terlebih dahulu mengajak korban bernbincang santai. Lalu, meminta menemaninya tidur.
Ketika korban mau menemani tidur, pelaku melancarkan aksinya dengan menyodomi korban, atau santrinya sendiri.
”Perbuatan itu dilakukannya kadang di tempat mengajinya, kadang juga di tempat lain," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, AM diduga menyodomi empat santrinya. AM digerebek warga. Penggerebekan terhadap AM karena warga curiga. Sebab sering mengajak santri laki-laki masuk ke dalam kamar.
Warga mengintip AM ketika mengajak salah satu santri ngajinya berinisial AG ke sebuah ruangan di dekat balai desa.
Setelah diintip begitu lama, ternyata berbuat asusila, lalu warga menggerebeknya. Awalnya pelaku tidak mengakui, tetapi ketika ditunjukkan emapat korban lainnya, baru mengakuinya. (*)