Sampai saat ini, buku pelajaran bagi siswa yang berisi ajaran radikalisme tidak ditemukan di Kabupaten Malang. Meski demikian, pihak-pihak yang terkait dengan seleksi isi dan distribusi diminta lebih waspada.
"Insyaallah belum kita temukan buku-buku berbau radikalisme dan pornografi bagi siswa di Kabupaten Malang. Saya berharap tidak terjadi," ujar Hadi Mustofa, anggota DPRD Kabupaten Malang periode 2014-2019.
Mustofa meminta kepada pihak terkait di Kabupaten Malang, seperti Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, serta lembaga pendidikan, lebih selektif dalam pengadaan buku pendidikan sebelum dibagikan kepada siswa.
"Harus lebih selektif, supaya tidak terjadi seperti yang kita lihat di daerah lain," kata anggota DPRD dari Partai Demokrat ini.
Ditambahkannya, pada saat pengadaan buku-buku pelajaran, perlu dilakukan pembahasan bersama untuk koreksi terhadap isi yang termuat.
"Supaya kalau kemudian ditemukan ada buku-buku yang memuat isi mengandung ajaran radikalisme atau pornografi, tidak sampai terbagi kepada siswa," tandasnya. (*)