DPRD Dukung Gerakan Literasi: Fondasi SDM Unggul Menuju Kabupaten Blitar Berdaya dan Berjaya

12 - Nov - 2025, 06:47

Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menyerahkan piala kepada salah satu pemenang lomba dalam Festival Literasi Tahun 2025 yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar, Selasa (11/11/2025). Supriadi menyampaikan dukungannya terhadap penguatan budaya literasi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.(Foto: Prokopim Pemkab Blitar)


JATIMTIMES - Langit siang di halaman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar tampak ramai pada Selasa (11/11/2025). Ratusan pelajar, guru, dan pegiat literasi berkumpul dalam pembukaan Festival Literasi Tahun 2025, sebuah perayaan pengetahuan yang menjadi simbol kebangkitan budaya membaca di daerah ini. 

Di antara deretan tamu kehormatan, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, hadir dengan balutan kaus bertuliskan “Literasi”. Sebuah pilihan busana yang sederhana, namun sarat pesan: bahwa literasi adalah semangat bersama, bukan sekadar agenda seremonial.

Baca Juga : Target Beroperasi 20 November, DPRD Kota Malang Apresiasi Penanganan Jembatan Sonokembang

Festival Literasi 2025 digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar selama tiga hari, 11–13 November, dengan mengusung tema “Literasi Maju, Kabupaten Blitar Berdaya dan Berjaya.” Kegiatan ini bukan hanya wadah untuk menumbuhkan minat baca, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan misi besar Pemerintah Kabupaten Blitar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang inklusif, berpendidikan, dan berdaya saing.

Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menegaskan bahwa penguatan budaya literasi bukan sekadar kegiatan membaca, melainkan investasi untuk melahirkan generasi yang berpikir kritis, berinovasi, dan mampu mendorong kemajuan daerah.

“Melalui kegiatan seperti ini, kita berharap masyarakat, terutama generasi muda, semakin gemar membaca, berpikir kritis, dan mampu berkontribusi dalam kemajuan daerah,” ujar Supriadi dengan nada penuh keyakinan.

Menurutnya, literasi tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga menyangkut kemampuan memahami realitas sosial dan berpikir analitis. “Ketika masyarakat literat, maka pembangunan tidak hanya berlangsung di sektor fisik, tetapi juga di ranah ide dan gagasan,” tambahnya.

Supriadi menilai, kolaborasi antara DPRD, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting dalam memperluas gerakan literasi. Ia mengapresiasi kerja keras para pustakawan, komunitas literasi, serta sekolah-sekolah yang terus menghidupkan kegiatan membaca di tengah tantangan era digital yang serba cepat.

Di era gawai dan media sosial, kata Supriadi, masyarakat semakin terbiasa dengan informasi instan dan bacaan pendek. Hal itu menimbulkan tantangan tersendiri bagi dunia literasi. Karena itu, DPRD mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat dukungan kelembagaan bagi perpustakaan desa dan kegiatan literasi masyarakat, agar tetap relevan dan menarik bagi generasi muda.

DPRD

Nada serupa juga disampaikan Bupati Blitar, Rijanto, yang membuka langsung Festival Literasi Tahun 2025. Dalam pidatonya, Bupati menyoroti tantangan perubahan perilaku membaca di tengah derasnya arus informasi digital. Ia menyebut, minat baca tradisional di perpustakaan mulai menurun, tergantikan oleh budaya membaca cepat melalui gawai.

“Tantangan utama kita adalah bagaimana menjadikan teknologi bukan sebagai pengganti, tapi sebagai penguat literasi,” ujar Bupati Blitar.

Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Rijanto menyerahkan penghargaan kepada pemenang berbagai lomba literasi, mulai dari Lomba Perpustakaan Umum Terbaik tingkat Desa/Kelurahan, Lomba Bertutur Cerita Rakyat, hingga Lomba Video Konten Literasi. Para pemenang disebut sebagai contoh nyata bahwa budaya membaca dan menulis tetap bisa tumbuh di tengah modernitas.

Baca Juga : DPRD Jatim Soroti Dampak Ekonomi Tumbuh 1,7 Persen: Belum Menjawab Masalah Pengangguran

“Kami berharap para aktivis literasi dapat menjadi teladan bagi generasi penerus untuk kembali gemar membaca dan mengasah daya pikir kritis,” kata Bupati.

Bupati menegaskan, pemerintah daerah menempatkan gerakan literasi sebagai bagian strategis dalam pembangunan SDM Kabupaten Blitar. Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari sejauh mana masyarakatnya cerdas, berpengetahuan, dan mampu memanfaatkan informasi secara bijak.

Festival Literasi Tahun 2025 ini menjadi momentum penting untuk memperluas gerakan literasi hingga ke tingkat desa dan keluarga. Melalui kolaborasi lintas sektor, pemerintah daerah berharap masyarakat semakin menyadari bahwa literasi adalah kunci menuju kesejahteraan.

Supriadi menambahkan, DPRD Kabupaten Blitar akan terus mendukung setiap program pemerintah yang menitikberatkan pada pembangunan manusia. Ia menegaskan, literasi merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya tidak kasat mata, namun sangat menentukan arah kemajuan daerah di masa depan.

“Kabupaten Blitar tidak bisa hanya dibangun dengan batu dan semen, tetapi juga dengan pengetahuan dan semangat belajar,” tutur Supriadi.

 Festival Literasi 2025 bukan sekadar ajang membaca buku, tetapi sebuah gerakan membangun manusia. Dan di tengah semangat itu, DPRD Kabupaten Blitar berdiri bersama masyarakat, memastikan setiap kata yang dibaca menjadi pijakan menuju masa depan yang lebih terang.


Topik

Pemerintahan, Festival Literasi, DPRD Kabupaten Blitar, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kabupaten Blitar,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette