Pasar Gadang Siap Berbenah, Perbaikan Jalan Butuh Rp 14,9 Miliar
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
12 - Nov - 2025, 04:30
JATIMTIMES - Langkah demi langkah terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk melakukan penataan di kawasan Pasar Induk Gadang (PIG). Selain telah memulai merelokasi pedagang, pembenahan infrastruktur jalan juga sudah mulai dirancang.
Pembenahan infrastruktur jalan ini juga dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi jembatan di kawasan pasar yang selama ini banyak dipakai pedagang untuk berjualan. Bahkan, beberapa waktu lalu beberapa titik jembatan digunakan sebagai tempat membuang sampah.
Baca Juga : PAD Surabaya Direncanakan Rp 8,198 Triliun, Wali Kota Eri Siapkan Strategi Genjot Pendapatan
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan, pembenahan jalan di kawasan Pasar Gadang akan dilakukan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang jalan, dengan skema pelebaran menjadi dua jalur lengkap dengan median di tengahnya. Yang rencananya akan dieksekusi pada tahun 2026 mendatang.
“Pasar Gadang ini swadaya mereka sendiri. Kalau jalannya, nanti dua jalur dan ada median tengah. Total anggarannya Rp14,9 miliar, Rp12,9 miliar untuk jalan utama dan sisanya untuk jalan sirip-sirip yang masuk,” terang Wahyu.
Ia menambahkan, total ruang milik jalan (rumija) di kawasan tersebut mencapai 30 meter, masing-masing di sisi kiri dan kanan. Bentuknya akan dibuat mirip dengan Jalan Rajasa agar terkoneksi dan memberi akses yang lebih baik bagi kendaraan maupun aktivitas logistik di sekitar pasar.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan para pedagang terkait relokasi sementara.
“Hari ini progres kita untuk mewujudkan program Pak Wali dan Pak Wawali, yaitu memfungsikan kembali jembatan dan sepanjang jalan Pasar Gadang. Kami sudah sosialisasi dan minta pedagang untuk mundur ke belakang. Mereka sudah sepakat,” ujar Eko.
Baca Juga : Wali Kota Mas Ibin Sosialisasikan Sekolah Rakyat: Ikon Baru Pendidikan Internasional di Kota Blitar
Menurut Eko, lahan di belakang pasar disewakan oleh pemerintah dan diperuntukkan sebagai lokasi penampungan sementara. Menariknya, seluruh pembangunan pasar sementara dilakukan secara swadaya oleh pedagang tanpa dana APBD, namun tetap dalam koordinasi dengan Diskopindag.
“Sekarang progresnya sudah mulai, bahkan sudah pemasangan tiang pancang. Pembangunan pasar sementara masih sekitar 15 persen. Kalau penampungan sudah siap, baru ditentukan titik-titik lokasi pedagang untuk mulai pindahan,” imbuhnya.
Ia optimistis, dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan, progres relokasi dan pembenahan infrastruktur akan rampung. Dengan begitu, fungsi jalan dan jembatan di Pasar Gadang akan kembali normal, lebih luas, dan tak lagi menimbulkan kemacetan seperti sekarang.
