Agus Effendi, kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota probolinggo, Selasa (11/6) sore kemarin, mendatangi mapolresta setempat. Tujuannya, melaporkan seseorang yang foto profile di WhatsApp-nya foto Haris, kabid humas pada Satpol PP Provinsi Jatim.
Hanya, laporan Agus belum dicatat mengingat polresta butuh nomor handphone atau WA orang yang memakai foto rekannya tersebut. Lantaran, mantan kepala Disbudpar ini kesulitan alias tidak punya nomor Hp-nya. Kedatangannya ke mapolresta Selasa kemarin hanya sebatas pengaduan.
Hal tersebut diungkap Agus Effendi usai mengikuti safari halalbihalal ke sejumlah tempat, Rabu (12/6) sekitar pukul 12.00. Ia membenarkan kalau dirinya, Selasa kemarin mengadukan seseorang yang menggunakan nomor WA-nya untuk menipu. Dan salah satu pejabat pemkot yang sudah menyetor ke pelaku sejumlah uang adalah Sekda Kota Probolinggo dr Bambang Agus Suwignyo.
Semantara ia sendiri tidak tertipu lantaran nomor WA-nya tidak bisa digunakan alias mati karena digunakan oleh pelaku yang belum diketahui identitas dan keberadaannya. Akibat WA-nya terkunci itulah, Agus kemudian sadar kalau dirinya kena tipu. Mantan camat Kedopok ini telah mengirim PIN nomor WA-nya kepada seseorang yang meng-WA-nya menggunakan foto profile Haris, kabid humas pada Satpol PP Provinsi Jatim.
Disebutkan, sekdakot telah menstranfer uang Rp 6 juta sesuai permintaan pelaku. Pelaku yang menggunakan nomor WA Agus untuk menghubungi sejumlah kepala OPD dan kenalan Agus yang lain meminjam uang yang jumlahnya bervariasi. Antara Rp 2 juta hingga Rp 10 juta. “Sementara ini yang sudah transfer Pak Sekda. Rp 6 juta. Yang lain belum tahu. Pak Sekda menstranfer, karena saya yang WA,” ujarnya.
Padahal, yang WA ke sekda adalah pelaku yang menggunakan WA Agus. Aksi penipuan dengan memanfaatkan nomor WA orang lain itu diketahui setelah sekda menelepon nomor biasa ke Agus. “Pak Sekda kebingungan. Jadi, menelepon saya. Karena saya pinjam uang dua kali. Ya, saya bilang, saya tidak pernah pinjam uang. Nah dari sana terbongkarnya,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Agus mengimbau untuk tidak percaya kalau ada WA dari dirinya dengan meminjam sejumlah uang dengan berbagai alasan. “Saya mau WA teman-teman OPD tidak bisa karena nomor WA saya dipakai pelaku. PIN-nya saya yang kirim. Makanya, jangan percaya kalau ada orang meminta PIN, walaupun yang meminta teman atau saudar. Khawatir kena hack seperti saya,” imbaunya.
Kronologinya, mulanya ada seseorang yang SMS Agus, mengajak berbisnis. Karena foto profil WA-nya adalah temannya yang bertugas di Satpol PP Provinsi Jawa Timur, tanpa banyak komentar, Agus mengiyakan. Beberapa saat kemudian, pelaku meminta nomor PIN WA. “Saya kan waktu itu ngobrol sama seseorang. Karena serius, permintaan itu saya kabulkan. Saya kirim nomor PIN WA saya. Ya, karena yang minta teman saya. Saya tidak curiga,” pungkasnya.