Jelang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) gugatan Pemilihan Presiden yang dilayangkan oleh Kubu Prabowo Subianto, Polres Tulungagung terus meakukan sejumlah pengamanan di titik vital.
Sesuai dengan istruksi khusus dari Kapolri dan Kapolda, sebisa mungkin tidak ada pergerakan massa jelang sidang MK yang dimulai Jum’at (14/6/19) mendatang.
“Jangan sampai ada pergerakan masa,” ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar, Selasa (11/6/19).
Penyelesaian perkara pemilihan Presiden, menurut Tofik sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, yaitu melalui MK.
“Kita coba hormati peraturan hukum yang ada dalam rangka pelaksanaan pemilu,” tuturnya lebih lanjut.
Untuk masyarakat, Kapolres menghimbau agar tidak terprovokasi dengan informas yang bersliweran di media sosia, terutama ang berkaitan dengan pergerakan masaa.
“Sekiranya dulur-dulur (masyarakat Tulungagung) mau berangkat kesana coba dipirkan lagi, saat kita disana (Jakarta) siapa nanti yang akan menampung, mempersiapkan akomodasi atau makan,” harap Kapolres.
Jangan sampai pergerakan masa ini nantinya menjadi merepotkan, apalagi jumlah masa yang banyak tentu saja tidak akan terakomodir oleh panitia di Jakarta.
“Daerah yang bukan kampungnya sendiri, tentu akan kesulitan dan membahayakan dirinya masing-masing,” kata Kapolres.
Untuk Tulungagung sendiri tidak dilakukan penebalan penjagaan di lokasi atau kantor penyelenggara pemilu seperti di KPU, Bawaslu dan gudang KPU.
Namun akan terus dilakukan monitoring terhadap objek tersebut.
“Lokasi itu (KPU, Bawaslu, Gudang KPU) selama ini masih kita lakukan pengamanan,” terang Kapolres.
Untuk patroli siber (dunia maya) terus dilakukan oleh pihaknya.
Patroli ini untuk mengendalikan informasi di media sosial yang berpotensi mengganggu keamanan.
“Dari kita mulai jalan, belum ada perintah kita untuk menurunkan tensi,” tegas Kapolres.